Navigation ADS

Contoh Laporan Menonton Film

Assalamualaikum wr.wb

Apa kabar sob? kali ini saya akan membagikan tentang Contoh Laporan Menonton Film, Film yang ane tonton ini Habibie dan Ainun Sob, yuk cekidot disimak !




Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakattuh.

            Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tugas menonton sinetron / TV.
            Dalam penyusunannya, saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada: Kedua orang tua segenap keluarga besar (Pak Sugiyanto dan Ibu Zaenab) yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah sebuah kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
            Meskipun saya berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.




Lumajang, 20 Januari 2013
Penyusun

Agus Zainul Arifin




Laporan Tugas
Menonton Sinetron / TV

                            Judul Sinetron          : Habibie dan Ainun
                                   Nama Stasiun TV     : ( ganti sendiri )
           Jam Tayang               : 19.30 Wib


   A.    Analisis Film

Judul              :  Habibie &  Ainun
Produser         :  Hanung Bramantyo
Sutradara        :  Faozan Rizal
Pemain           :
·         Habibie (Reza Rahardian)
·         Ainun (Bunga Citra Lestari)
·         Ibu Habibie (Ratna Riantiarno)
·         Ayah Habibie
·         Fanny Habibie
·         Arlies (Vitta Mariana)
·         Ilham Akbar Habibie (Mike Luccock)
·         Hanung Bramantyo memerankan tokoh antagonis
·         H.M. Soeharto (Tio Pakusadewo)
B.     Sinopsis

Setting awal dimulai ketika Habibie dan Ainun masih remaja, mereka memang bersekolah ditempat yang sama dan gurunya kala itu sempat bergurau dengan mengatakan kalau sebernarnya mereka berjodoh tapi Habibie menyangkalnya, ia malah mengatakan kalau Ainun itu hitam, jelek, gendut, seperti gula jawa.
Tahun demi tahun pun berlalu, Habibie yang berkuliah di Jerman terpaksa harus pulang ke Indonesia karena penyakit Tubercolosis yang dideritanya. Tapi dari situlah cerita cinta Habibie&Ainun berlanjut. Habibie akhirnya dipertemukan kembali dengan Ainun lewat kue yang harus diantarkannya ke rumah Ainun.
Ainun yang telah berubah menjadi gadis muda nan cantik pun, membuat Habibie jatuh hati. Karena kecantikannya banyak pria yang menaruh hati padanya. Dan kebanyakan pria yang menyukainya adalah pria yang berpangkat dan kaya, tapi Habibie sama sekali tidak minder. Dengan santainya ia datang ke rumah Ainun dengan menggunakan becak sedangkan para ‘pesaingnya’ itu kebanyakan bermobil.
Hebatnya, Ainun sendiri tidak silau dengan itu semua, ia lebih memilih Habibie dan hidup bersama dengannya. Setelah menikah, mereka pergi ke Jerman. Disana Habibie menyelesaikan studi S3-nya dan berharap bisa kembali ke Indonesia untuk bisa membuat sebuah pesawat anak bangsa seperti janji yang pernah diucapkan olehnya ketika sakit.
‘Dinegeri orang dipuji, dinegeri sendiri dicaci.’ Mungkin itu kalimat tepat yang menggambarkan kondisi Habibie saat itu. Habibie yang dihormati di Jerman, ternyata tidak dihormati dinegerinya sendiri. Mimpi Habibie untuk bisa membangun tanah air tempat ia dilahirkan, mengalami hambatan. Dengan terpaksa ia menerima semua itu dengan lapang dada dan bekerja di Industri Kereta Api di Jerman.
Sampai akhirnya, Habibie memiliki kesempatan untuk bisa mewujudkan mimpinya. Ia di beri kesempatan untuk membuat pesawat terbang dinegerinya sendiri. Setelah menjadi wakil dirut IPTN, kemudian ia diangkat menjadi menteri, kemudian menjadi wakil presiden dan akhirnya menjadi presiden menggantikan Soeharto yang lengser dari jabatannya.
Setiap kesuksesan pasti ada pengorbanan. Kesuksesan Habibie yang ingin mengabdikan diri pada negara, berdampak pada keluarganya. Ia tak lagi sempat menghabiskan waktu dengan keluarganya, bahkan untuk dirinya sendiri pun tidak. Tidur pun hanya 1 jam setiap harinya.
Ketika Habibie tak mencalonkan diri sebagai presiden di pemilu berikutnya, ia pun kembali ke Jerman bersama dengan Ainun. Disana mereka hidup lebih tenang dan damai. Tapi ketenangan dan kedamaian itu tak bertahan lama. Ainun yang divonis menderita kanker ovarium stadium 4, memaksanya harus dirawat di rumah sakit dan menjalankan operasi berkali-kali. Selama sakit, Habibie dengan setia merawat Ainun dan menjaganya sampai Ainun menutup mata untuk selama-lamanya.
Kurang lebih itulah sedikit ulasan mengenai film Habibie&Ainun. Film yang membuat presiden Susilo Bambang Yudhoyono menitikkan air mata ini, memang sukses pula membuatkan tak berhenti menangis walaupun film sudah berakhir.



Ada banyak sekali adegan yang membuatku terharu, diantaranya adalah ketika Habibie sama sekali tidak memiliki uang untuk pulang kerumahnya, dan harus berjalan ditengah badai salju dengan sepatu yang bolong sampai harus ditambal dengan kertas agar ia bisa berjalan kembali. Ainun yang melihat kaki Habibie yang terluka ketika sampai rumah, tak tega dan meminta Habibie untuk memulangkannya ke Indonesia agar bisa membantu biaya Habibie selama di Jerman.
Selain itu ada adegan dimana ketika Ainun yang sedang sakit parah tapi sempat menuliskan daftar obat yang harus diminum oleh Habibie, karena selama ini dialah yang menyiapkan obat untuknya. Dan masih banyak adegan-adegan haru yang lainnya yang terlalu panjang jika ditulis disini.
Setelah menonton film ini, aku kembali teringat dengan artikel yang pernah aku baca ketika Habibie berkunjung kantor Manajemen Garuda Indonesia, Januari lalu, yang tentunya tidak diceritakan di film ini.
Ternyata setelah 2 minggu ditinggalkan Ibu Ainun, suatu hari ia memakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir memanggil. “Ainun..Ainun…”, ia mencari Ibu Ainun disetiap sudut rumah.
Para dokter yang melihat perkembangannya sepeninggalan Ibu Ainun, berpendapat. “Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini, kita para dokter harus tolong Habibie.”
Lalu berkumpullan dokter dari Jerman dan Indonesia, dan memberi Habibie 3 pilihan:

1. Opsi pertama, Ia harus dirawat dirumah sakit, diberi obat khusus sampai ia dapat mandiri meneruskan hidupnya. Artinya Habibie gila dan harus dirawat di rumah sakit.
2. Opsi kedua, Para dokter akan mengunjunginya dirumah dan harus berkonsultasi terus menerus dengan mereka dan ia harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya ia sudah gila dan harus diawasi terus menerus.
3. Opsi ketiga, Ia disuruh menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah ia bercerita dengan Ainun, seolah Ainun masih hidup.
Dan Habibie memilih opsi ketiga.
Ketika aku membaca artikel itu ditambah dengan menonton film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama. Rasa kagum, haru dan iri langsung muncul dibenakku. Kagum dan haru atas ketulusan cinta yang diperlihatkan Pak Habibie kepada Ibu Ainun. Tapi juga iri, karena sebagai perempuan aku pun berharap bisa mendapatkan pria seperti Pak Habibie, yang mencintaiku dengan tulus dan murni.
Ibu Ainun sendiri juga merupakan perempuan hebat. Dia menepati janjinya untuk selalu mendampingi Pak Habibie sampai akhir hidupnya, dikala susah maupun senang. Bahkan didetik-detik terakhir menjelang kepergiannya, ia tetap memikirkan Pak Habibie.






C.     Perwatakan Tokoh

No.
Nama Tokoh
Watak Tokoh
1. Habibie pandai, setia, bijaksana, baik, tekun, pekerja keras dan ulet.
2. Ainun pandai, baik, setia, lemah dan sangat menyayangi Habibie.
3. Ayah Habibie bijaksana, baik dan sangat memahami anaknya.
4. Ibu Habibie bijaksana, baik dan sangat memahami anaknya.
5. Fanny Habibie Baik dan suka bercanda.
6. Hanung Bramantyo Jahat dan licik.
7. H.R. Soeharto Bijaksana, pintar, sopan dan cerdas.

Pembuktian watak tokoh :
1.     Habibie         : Kuliah di Jerman mengambil S3, Selalu bersama Ainun sampai akhir hayatnya, suka membantu, berhasil membuat gerbong kereta api dengan kapasitas muatan yang sangat besar, serta berhasil menciptakan pesawat terbang.
2.     Ainun            : Selalu setia mendampingi Habibie kemanapun Habibie pergi, mengingatkan Habibie akan waktu istirahat dan minum obatnya.
3.     Ayah Habibie dan Ibu Habibie : merelakan anaknya untuk kuliah di Jerman demi masa depan anaknya. Suka memberi kue terhadap Ainun.
4.     Fanny Habibie : suka mengajak Habibie bercanda ketika pulang dari jerman.
5.     Hanung Bramantyo : Pemarah, menyogok Habibie akan proyek pesawat terbangnya tetapi Habibie menolak.
6.     H.R. Soeharto : Bijaksana serta senang menghormati, dapat dilihat dari sikapnya ketika mempersilahkan Habibie masuk ke Istana Negara.



D.  Kesimpulan

            Berdasarkan laporan tugas yang saya kerjakan dapat diatrik kesimpulan bahwa cara menentukan watak tokoh dapat menggunakan berbagai cara, diantara cara – cara tersebut yang pertama adalah dengan melihat pola tingkah laku tokoh, jika pola tingkah laku tokoh baik, suka menolong, maka tokoh tersebut termasuk dalam tokoh protagonis. Sedangkan tokoh yang bertingkah laku jahat, licik, pendendam maka tokoh tersebut digolongkan menjadi tokoh antagonis. Berdasarkan hasil pengamatan saya terhadap film Habibie dan Ainun, beberapa tokoh memiliki watak sebagai berikut :

No.
Nama Tokoh
Watak Tokoh
1. Habibie pandai, setia, bijaksana, baik, tekun, pekerja keras dan ulet.
2. Ainun pandai, baik, setia, lemah dan sangat menyayangi Habibie.
3. Ayah Habibie bijaksana, baik dan sangat memahami anaknya.
4. Ibu Habibie bijaksana, baik dan sangat memahami anaknya.
5. Fanny Habibie Baik dan suka bercanda.
6. Hanung Bramantyo Jahat dan licik.
7. H.R. Soeharto Bijaksana, pintar, sopan dan cerdas.


Akhirnya selesai sudah postingan saya kali ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa kritik serta sarannya ya sob :)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Laporan Menonton Film"

Posting Komentar