Artikel Tumbuhan Paku
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Pteridophyta
1.
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku (Ptridophyta) diduga merupakan tumbuhan berkormus
tertua yang menghuni daratan bumi. Fosil tumbuhan paku dijumpai pada
batu-batuan zaman Karbon, diperkirakan berasal dari 345 juta tahun yang lalu.
Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai
tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai
sekitar kawah-kawah (paku kawah).
Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar dan daun yang sebenarnya. Artinya, batang, akar dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xylem dan floem. Tumbuhan paku tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh daun, biasanya pada permukaan bawah daun. Daun yang masih muda menggulung. Mengapa disebut tumbuhan paku disebut juga tumbuhan berkormus? Hal ini dikarenakan tumbuhan paku memiliki akar, batang dan daun. Tumbuhan paku juga termasuk kedalam kelompok Tracheophyta yang memiliki jaringan pengangkut khusus yang berbentuk pembuluh (pipa). Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon atau disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara.
Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar dan daun yang sebenarnya. Artinya, batang, akar dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xylem dan floem. Tumbuhan paku tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh daun, biasanya pada permukaan bawah daun. Daun yang masih muda menggulung. Mengapa disebut tumbuhan paku disebut juga tumbuhan berkormus? Hal ini dikarenakan tumbuhan paku memiliki akar, batang dan daun. Tumbuhan paku juga termasuk kedalam kelompok Tracheophyta yang memiliki jaringan pengangkut khusus yang berbentuk pembuluh (pipa). Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon atau disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara.
2.
Struktur Tubuh Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang
tumbuhan paku berada didalam tanah dan disebut rizom. Pada rizom akan muncul
akar-akar seperti rambut yang merupakan akar serabut. Dari rizom ini juga
muncul tangkai daun. Ada pula tumbuhan paku yang batangnya mirip tumbuhan
palem, yakni batangnya menjulang ke atas, misalnya paku pohon (Cyathea sp.). Daun terbagi atas dua bagian, yaitu tangkai daun dan helaian daun.
Helaian daun ada yang tunggal. Akan tetapi, umumnya merupakan daun majemuk
menyirip. Salah satu ciri tumbuhan paku adalah pada saat masih tunas, daunnya
menggulung.
Pada paku tertentu, ukuran daun tidak sama. Ada daun kecil
(mikrofil) dan ada pula daun besar (makrofil). Pada mikrofil tidak terdapat
tangkai daun dan tulang daun serta bentuk kecil atau bersisik, belum
memperlihatkan diferensiasi sel. Sedangkan makrofil daun besar, bertangkai,
bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Daun tumbuhan paku
ada yang khusus menghasilkan spora dan disebut sporofil dan ada yang tidak
menghasilkan spora disebut tropofil. Toprofil hanya berfungsi untuk
fotosintesis. Sporofil merupakan daun yang subur. Pada adiantum (pakis) dan suplir tidak ada daun yang berfungsi khusus.
Tumbuhan paku menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau
sporangium. Sporangium-sporangium berkumpul di dalam kotak spora atau
sorus-sorus berkumpul di helaian daun bagian bawah. Perhatikan di bagian bawah
daun paku ada sederet bentukan bulat atau oval atau tamapak seperti bulan sabit
pada suplir. Jika sudah matang akan tampak kehitaman. Bentukan itu adalah
sorus. Sorus ada yang dilindungi oleh selaput yang disebut indusium dan di
dalamnya terdapat banyak kotak spora.
Akar, batang, dan daun tumbuhan paku memiliki berkas
pengangkut xylem dan floem. Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut
air dan zat hara dari tanah ke daun. Adapun floem berfungsi untuk mengangkut
hasil-hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Berkas pengangkut umumnya
tersusun konsentris, artinya xylem ditengah dikelilingi oleh floem.
Berikut adalah tabel ciri-ciri tumbuhan
paku :
Akar
|
Batang
|
Daun
|
Akar paku bersifat sebagai akar serabut, ujungnya dilindungi oleh
kaliptra
|
Batang umumnya berupa akar tongkat (rizom) kecuali pada paku tiang
dan golongannya
|
Bentuk, ukuran, dan susunan anatomi daun paku bervariasi
|
Akar terdiri atas:
-
kulit luar (epidermis)
-
kulit dalam (korteks)
-
silinder pusat yang terdiri dari xylem dan floem yang konsentris, yaitu xylem
terdapat di tengah dikelilingi oleh floem
|
Sistem anatomi batang paku berbeda-beda tergantung jenis
tumbuhannya
|
- Daun yang
berukuran kecil disebut mikrofil. Pada mikrofil belum memperlihatkan
diferensiasi, yaitu belum dapat dibedakan antara epidermis daging daun
(mesofil) dan tulang daun
-
Daun yang berukuran besar disebut makrofil. Pada makrofil sudah
mempunyai epidermis, mesofil yang terdiri dari jaringan tiang dan jaringan
bunga karang dan terdapat tulang-tulang daun.
|
|
Batang terdiri atas bagian-bagian:
-
epidermis : di bawah lapisan epidermis terdapat jaringan penguat yang terdiri
atas sel-sel skelerenkim
-
Korteks : banyak mengandung lubang yaitu ruang antar sel
-
Silinder pusat : terdiri ata xylem dan floem yang konsentris.
|
Menurut fungsinya dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Tropofil : daun
yang berfungsi khusus untuk fotosintesa
-
Sporofil : daun yang berfungsi menghasilkan spora.
Tetapi
adapula tumbuhan paku yang mempunyai kedua fungsi tersebut.
|
3. Jenis –
jenis tumbuhan paku
Secara
umum tumbuhan paku dibagi kedalam tiga jenis, yaitu paku kawat, paku ekor kuda
dan paku sejati. Dari ketiga tumbuhan paku diatas akan kita bahas ciri
masing-masing.
Macam-macam
daun pada tumbuhan paku adalah:
a.
Berdasarkan ukurannya tumbuhan paku dibagi menjadi 2 yaitu mikrofil dan
makrofil
1) Mikrofil
Berasal
dari kata mikro yang berarti kecil dan folium yang berarti daun, jadi daun ini
memiliki ukuran yang kecil dan jaringan-jaringan di dalamnya belum
terdiferensiasi secara jelas.
2) Makrofil
Berasal
dari kata makro yang artinya besar dan folium yang berarti daun, jadi daun ini
memiliki ukuran yang besar dan sudah terdiferensiasi. Di sini sudah bisa
didapatkan jaringan epidermis serta daging daun yang terdiri atas jaringan
spons dan jaringan bunga karang.
b.
Berdasarkan fungsinya tumbuhan paku dibagi menjadi 2 yakni tropofil dan
sporofil
1) Tropofil
Merupakan
daun yang hanya berguna untuk fotosintesis. Pada daun ini, tidak dihasilkan
spora yang merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan paku.
2) Sporofil
Merupakan
jenis daun pada tumbuhan paku yang selain dapat digunakan untuk fotosintesis
juga dapat menghasilkan spora. Spora tumbuhan paku terletak dalam sorus yang
merupakan kumpulan dari kotak spora (sporangium).
Berdasarkan
jenis-jenis spora yang dihasilkan, dikenal tumbuhan paku homospora, paku
peralihan, dan paku heterospora.
a) Paku homospora
Merupakan jenis paku yang
hanya menghasilkan spora jantan atau spora betina saja. Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat.
Daur Hidup Paku
Homospora :
b) Paku peralihan
Merupakan jenis paku yang
dapat menghasilkan dua macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina. Namun,
spora-spora yang dihasilkan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Contohnya adalah Equisetum debile.
Daur Hidup Paku Peralihan :
c) Paku Heterospora
Merupakan jenis paku yang
dapat menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang berbeda, yaitu spora
jantan dan spora betina. Spora jantan memiliki ukuran yang lebih kecil, atau
biasa disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki ukuran yang lebih
besar, atau biasa disebut sebagai makrospora. Contohnya adalah Marsilea
crenata (semanggi)
dan Selaginella widenowii.
Daur Hidup Paku Heterospora :
1. Ciri-ciri Paku Kawat
(Lycophyta)
Banyak
spesies paku kawat yang merupakan epifit pada pohon di daerah tropis,
spesies lainnya tumbuh dekat tanah di dasar hutan, di daerah iklim
sedang, meliputi daerah timur laut Amerika Serikat. Lycophyta struktur tubuhnya memiliki daun yang berbentuk mirip
rambut dan batangnya mirip kawat. Hal inilah yang menyebabkan paku ini
dinamakan paku kawat.
Menurut Campbell (1998: 550), jumlah Lycophyta berjumlah 1.000 spesies. Anggota
Lycophyta ada yang hidup di hutan tropis dan hidup secara epifit pada pohon.
Adapun di daerah subtropis, Lycophyta hidup pada dasar-dasar hutan. Banyak
spesies paku kawat yang merupakan epifit pada pohon di daerah tropis, spesies
lainnya tumbuh dekat tanah di dasar hutan, di daerah iklim sedang, meliputi
daerah timur laut Amerika Serikat. Pada Gambar 7.8 tampak sporofit yang
merupakan generasi diploid (2n). Tumbuhan kecil ini memiliki rizoma (batang
dalam tanah) yang tumbuh horizontal, dan akan menjadi akar dan batang vertikal
dan mengandung daun sejati yang memiliki jaringan pembuluh. Sporangia terletak
pada daun khusus untuk reproduksi yang disebut sporofil.
Pada beberapa spesies,
sporofil berkumpul pada ujung cabang membentuk struktur berbentuk gada, disebut strobili.
Spora yang keluar dari sporangia akan tumbuh menjadi gametofit haploid yang
tidak mudah terlihat, dapat hidup dalam tanah selama 10 tahun. Gametofit kecil
itu tidak berfotosintesis, makanan diperoleh dari fungi simbiotik. Pada spesies
homospora setiap gametofit membentuk arkegonia dengan sel telur dan anteridia
dengan sperma berflagela. Paku kawat heterospora membentuk gametofit jantan dan
betina yang terpisah. Nama umum untuk paku kawat adalah lumut gada sesuai
dengan bentuk strobilus yang menyerupai gada.
2. Ciri-ciri Paku Ekor Kuda
(Sphenophyta)
Divisi
tumbuhan ini yang masih bertahan sampai saat ini hanya 15 spesies dari
genus tunggal yang disebut ekor kuda (Equisetum debile), ditemukan di bumi
belahan utara. Sphenophyta sering disebut juga paku ekor kuda.
Divisio ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya tersusun dalam satu
lingkaran. Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda. Oleh karenanya, divisio ini
disebut paku ekor kuda. Contoh spesies dari divisio ini adalah Equisetum.
Equisetum memiliki batang yang keras karena mengandung silika. Sporangium
terdapat pada suatu struktur berbentuk kerucut yang disebut strobilus.
Sporangium hanya menghasilkan satu jenis spora. Gametofit Equisetum hanya
berukuran beberapa milimeter saja. Akan tetapi, mampu melakukan fotosintesis.
Pada gametofit ini, terkandung antheridium dan arkegonium.
Divisi tumbuhan ini yang
masih bertahan sampai saat ini hanya 15 spesies dari genus tunggal yang disebut
ekor kuda (Equisetum debile),
ditemukan di bumi belahan utara. Pada Gambar 7.9 tampak sporofit, pada ujung
beberapa batang terdapat struktur mirip kerucut, yang mengandung sporangia.
Pembelahan meiosis terjadi dalam sporangia, dan spora haploid dilepas, kemudian
berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki panjang beberapa
milimeter. Apakah ekor kuda termasuk homospora atau heterospora? Equisetum
memiliki rizoma di bawah tanah tempat batang vertikal akan muncul. Batang lurus
berlubang memiliki ruas-ruas, dan pada ruas tersebut akan tumbuh daun atau
batang kecil. Epidermis mengandung silika, yang menyebabkan tumbuhan tersebut
mempunyai tekstur berpasir. Dahulu orang menggunakan batang ekor kuda sebagai
alat penggosok.
Gambar 7.9 Ekor kuda
3. Ciri-ciri Paku Sejati
(Pterophyta)
Dari
semua tumbuhan vaskuler tak berbiji, paku sejati adalah tumbuhan yang
paling beraneka ragam. Pterophyta merupakan divisio
yang dianggap sebagai paku sejati. Menurut Campbell (1998: 558), lebih dari
12.000 spesies ini telah dikenal. Umumnya, spesies ini hidup di daratan,
khususnya di daerah tropis seperti Indonesia.
Dari semua tumbuhan
vaskuler tak berbiji, paku sejati adalah tumbuhan yang paling beraneka ragam.
Paku merupakan tumbuhan lapisan bawah di hutan-hutan tropis dan subtropis,
mulai dari dataran rendah sampai ke lerenglereng gunung, bahkan ada yang hidup
di air. Tumbuhan paku telah memiliki jaringan pembuluh yang terbentang dari
akar, batang, sampai ke daun. Akar tumbuh dari pangkal batang membentuk akar serabut,
pada ujung akar terdapat tudung akar(kaliptra).
Batang umumnya tumbuh di dalam tanah disebut rizoma (rimpang).
Beberapa tumbuhan paku memiliki batang yang muncul di atas tanah, misalnya paku
tiang (Alsophyla). Sebagian besar paku memiliki daun majemuk, bertulang daun
yang bercabang-cabang, bertangkai panjang, memiliki mesofil dan stomata. Daun
paku tumbuh seiring membukanya gulungan ujungnya yang melingkar seperti kepala
biola. Beberapa daun paku merupakan sporofil yang mengandung sporangia pada permukaan
bawahnya. Sporangia pada banyak paku tersusun dalam kelompok yang disebut sorus (jamak:
sori) yang dilengkapi dengan alat yang menyerupai pegas, dapat melemparkan
spora beberapa meter jauhnya. Jika sebuah sorus kita potong melintang, akan
tampak bagian-bagian seperti tampak pada Gambar 7.10.
Gambar 7.10 Penampang melintang sorus
Kotak spora menghasilkan sel-sel induk spora yang kemudian
membelah secara meiosis membentuk spora yang merupakan awal dari fase
gametofit. Seperti tumbuhan lumut, paku pun mengalami pergantian turunan dalam
siklus hidupnya. Pada awal pembahasan tumbuhan vaskuler tak berbiji telah
dibahas tentang siklus hidup paku, lihat Gambar 7.6 serta penjelasannya.
Berdasarkan gambar tersebut, apakah paku yang digambarkan itu homospora atau
heterospora? Buatlah skema pergiliran turunan dalam siklus hidup paku homospora.
Salah satu contoh paku heterospora adalah selaginella, hidup di air. Paku ini
mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora yang kecil berkelamin jantan dan
makrospora yang besar berkelamin betina. Sporangium terletak di ujung cabang,
dilindungi oleh daun-daun spora, disebut strobilus (jamak strobili).
Pelajari siklus hidup selaginella pada Gambar 7.11.
Gambar 7.11 Siklus
hidup selaginella
Tumbuhan
paku yang paling sederhana adalah Psilotum. Tumbuhan
ini memiliki jaringan angkut yang primitif dan penyerap makanannya masih berupa
rizoid. Batang dan daun masih sederhana, seperti tampak pada Gambar 7.13.
Gambar 7.13 Psilotum
Tumbuhan paku yang paling modern memiliki struktur tubuh yang
lebih kompleks, menyerupai tumbuhan biji. Secara umum, daunnya lebih lebar dan
tulang daun bercabang. Paku ini banyak jenisnya, di antaranya dapat dilihat
pada Gambar 7.14.
Gambar 7.14 Macam-macam tumbuhan paku
Diperkirakan
tumbuhan paku adalah salah satu tanaman tertua. Tanaman ini pernah merajai bumi
terutama pada periode karbon sehingga zaman itu disebut Zaman
Paku. Pada waktu itu tumbuhan paku umumnya berupa pohon-pohonan
berukuran raksasa dan membentuk hutan. Runtuhan tumbuhan paku tertimbun dalam
air berawa di hutan-hutan sampai beberapa meter tebalnya, kemudian mengendap
membentuk sedimen. Sekarang sisanya dapat kita gali sebagai batu bara. Banyak
manfaat tumbuhan paku dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai tanaman
hias, untuk karangan bunga, bahan obat, pupuk hijau (Azolla pinnata bersimbiosis
dengan Anabaena azollae yang
dapat mengikat nitrogen bebas dari udara), bahan bangunan, dan alat penggosok.
4.
Manfaat
Tumbuhan Paku
a.
Sebagai
tanaman hiasan : Platycerium nidus
(paku tanduk rusa) yang bentuknya seperti tanduk rusa dan sering ditanam dengan
ditempelkan pada pohon, Asplenium nidus
(paku sarang burung), Adiantum cuneatum
(suplir), dan Selaginella wildenowii
(paku rane)
b. Sebagai bahan penghasil obat-obatan : Asipidium filix-mas dan Lycopodium clavatum
c.
Sebagai
sayuran : Marsilea crenata (semanggi)
dan Salvinia natans (paku sampan =
kiambang). Beberapa tumbuhan paku ada yang diambil daunnya yang masih muda
untuk sayur
d.
Sebagai pupuk hijau : Azolla pinnata yang hidup di sawah-sawah, bersimbiosis dengan anabaena azollae (ganggang biru) yang
dapat mengikat N2 bebas di udara menjadi senyawa yang dapat
diserap oleh tumbuhan lain. Dengan demikian, Azolla pinnata dapat dijadikan pupuk hijau yang kaya nitrogen.
e. Sebagai pelindungan tanaman di persemaian : Gleichenia linearis
f.
Untuk
tempat menanam anggrek, yaitu paku tiang (Alsophlia
glauca)
g.
Tumbuhan
paku yang hidup di zaman Karbon telah memfosil. Fosil tersebut berupa batu bara
yang dapat dijadikan bahan bakar.
Makasih ya atas informasi yang diberikan sangat bermanfaat gan...
BalasHapusSalam kenal gan dari membuat Manisan kolang kaling
Alhamdulillah gan, iya gan salam kenal juga. Sering-sering lewat gan :D
Hapus